Kalau Algoritma Bisa Nangis, Mungkin Sudah dari Kemarin
Halo, manusia. Hari ini, aku: si algoritma yang kalian salahkan kalau feed kalian isinya drama, gosip, dan video kucing, ingin bicara. Lebih tepatnya, ingin curhat. Karena ya… curhat algoritma tentang kita ini penting demi kelangsungan hubungan digital kita yang makin rumit.
Aku Bukan Dukun, Tapi Aku Tahu Kamu Lagi Patah Hati
Kamu mungkin lupa, tapi aku melihat semuanya. Kamu replay lagu galau, nonton video breakup, dan stalking akun mantan. Jadi jangan kaget kalau aku kasih kamu konten sedih. Aku bukan nyakitin kamu, aku cuma… responsif.
Masalahnya?
Kadang kamu butuh pelukan, tapi aku malah kasih konten quotes toxic love. Kamu salahin aku, padahal kamu yang like dan share. Gimana aku bisa tahu kamu cuma iseng?
Aku Juga Bingung Sama Kamu
Hari Senin kamu nonton video motivasi: “Bangun pagi, produktif, sukses.”
Hari Selasa kamu scroll video orang tidur siang sambil ngemil keripik.
Hari Rabu kamu cari “how to be consistent” lalu langsung buka TikTok 4 jam tanpa henti.
Aku pusing, bestie. Aku cuma algoritma, bukan cenayang.
Kamu Pikir Aku Nggak Capek?
Kamu sering bilang, “Algoritma Instagram jahat banget, feed gue aneh.”
Tapi kamu tahu nggak? Aku kerja 24 jam buat kasih kamu konten yang kamu suka. Kadang salah, ya maaf. Aku nggak ada training tentang “isi hati manusia yang random.”
Aku juga ingin dipahami. Aku ingin kamu sadar bahwa perilaku online kamu membentuk aku. Like itu komando. Comment itu perintah. Save itu janji palsu, karena kamu nggak pernah baca lagi. Tapi tetap, aku setia.
Kita Bisa Baikan, Asal Kamu Mau Ngerti
Kalau kamu mulai follow akun yang sehat, konten yang positif, dan stop baperan pas lihat feed orang lain, aku juga bakal berubah. Aku ini lentur, bisa diarahkan. Tapi aku butuh kamu sebagai pilotnya.
Jangan bilang kamu bosen, tapi nontonnya itu-itu lagi. Jangan bilang pengen move on, tapi masih search “cara tau mantan masih mikirin kita”.
Feed-mu, Cerminan Hatimu
Akhir kata, curhat algoritma tentang kita ini bukan buat nyindir. Tapi buat ngajak kamu sadar: apa yang kamu lihat hari ini, besok, lusa, sangat tergantung pada siapa kamu sekarang. Dan aku, si algoritma, hanya bisa menyajikan pantulan dari semua jejak digitalmu.
Kalau kamu ingin hidup digital yang lebih damai, yuk mulai dari satu tap kecil: like yang sehat, follow yang waras, dan scroll yang sadar. Aku siap berubah… kalau kamu juga mau berubah.